Jumat, 14 Agustus 2009

JODOH dengan SOPIR ANGKOT

*cerita ini adalah kisah nyata, dan jika ada kemiripan kejadian berarti nasib kita sama**

Kisah ini terjadi beberapa waktu yang lalu, namun baru sempat di post hari ini^^
Ceritanya dimulai saat aku hendak pergi kerumah teman di kawasan daerah ciputat. Karena ada keperluan suatu hal sehingga dalam satu minggu kemarin aku sering sekali pulang pergi ke daerah ciputat.

BERUNTUNGnya aku dari kemarin sampai hari ini mobilku masuk bengkel sehingga kemanapun pergi, aku menggunakan angkutan umum baik bus kota atau angkot. Karena keberuntungan inilah aku bisa bertemu dengan supir angkot yang bernama "Bang Sugeng".

Cerita bermula dari aku hendak pergi ke cilandak town square dari arah lebak bulus. Sehingga aku naik angkot putih bernomor D02. Ketika aku naik, penumpang hanya berada di sebelah supir, sehingga aku leluasa merenggangkan kaki di kursi belakang.

setengah perjalanan sudah berlangsung, sampai akhirnya setengah perjalanan lagi sang supir bertanya kepada aku :
"mau ke citos ya neng?"
dengan santai aku menjawab "iya bang, citos!"
sang abang belum puas sehingga bertanya lagi "Mau kerja neng?"
Hah? kerja? sial tampang gw mbak-mbak banget apa?
dengan sedikit malas aku menjawab "iya bang kerja"
Si abang bertanya lagi "di Matahari ya neng?"
aku asal jawab lagi "iya Matahari"
sSet dah! tampang kyk gw cocoknya kerja di Matahari ya?**

Jarak menuju Citos pun sudah semakin dekat, aku baru sadar bahwa uang di dompet ada tapi Rp.50rb, tidak cocok untuk membayar angkot yang kembaliannya bisa Rp.48rb. sehingga aku berakata :
"maaf bang, uang saya Rp.50rb bang, kembaliannya ada gak bang?"
sang abang menjawab " oOh gak papa neng, gak usah bayar!"
"akh, yang bener aja bang masa saya gak bayar?"
"iya neng gak papa, abang gak ada kembaliannya juga neng"
"saya ada cuma 1000 perak ni bang gimana ni bang?"
"udah neng gak usah bayar, abang ikhlas kok buat neng"
*WoW, buat neng seperti aku abang ikhlas ??? pikirku

Akhirnya aku bayar 1000 perak saja, seperti tarif anak SD yang naek angkot...
tetapi abang itu tetap berkata "neng gak usah nengg......................."
langsung saja aku taruh di dasbor dan langsung berjalan menuju loby Citos

Kemudian di hari yang sama ketika sore hari aku pergi kerumah teman di kawasan ciputat. Dan pulang dari sana agak larut malam. Ketika itu aku mencari angkutan yang lewat lebakbulus atau ke arah fatmawati karena aku hendak pergi ke daerah bendungan hilir. Ketika aku sedang mencari angkot yang tidak ngetem, aku menemukan angkot yang sudah mau jalan dan tidak penuh isinya, langsung saja aku memberhentikannya dan masuk ke kursi sebelah abang supir, karena kalau duduk dibelakang aku suka pusing. Dan pas aku lihat ke sebelah, ternyata wajah Bang Sugeng di didepan muka dan berkata "ehh nneng.."

Waduh kok dalam sehari bisa ketemu sama bang ini lagi ya?*
"eh abang lagi.."
percakapan terus berlangsung:

"baru pulang neng jam segini?"
"eh iya nih bang"
"abis dari mana neng?"
"dari rumah temen nih bang"
"kok malam2 gini baru pulang neng"
perhatian bener abangnya*
"
Iya bang maen aja bang udah lama ga ketemu teman bang" jawabku sedikit asal

Di dalam perjalanan pun kami bercakap-cakap. Dan Abang Sugeng terus bercerita, tentang kehidupan pribadinya. Dari Pengalamannya sebagai supir taksi sampai bekerja ke Negeri Malaysia sebagai buruh. Kelihatannya Abang Sugeng senang dan comfort bercerita banyak denganku walau aku hanya mengangguk -angguk saja

Akhirnya sampai juga di daerah Fatmawati, karena bus kearah bendungan hilir/ slipi sudah tidak ada dari Lebak Bulus. Banyak percakapan yang sudah terjadi sepanjang perjalanan, dan akhirnya harus berakhir di Fatmawati karena aku harus lanjut bus 610 ke arah BlokM.

NAMUN sepertinya Bang Sugeng tidak ingin berpisah (ceile) Bang Sugeng menawarkan tawaran yang membuat bulu kuduk berdiri:

"neng udah yuk ikut abang muter-muter dulu nanti abang antar pulang ke Bendungan Hilir neng"
oooohh no no no..
dengan spontan aku menjawab " oh gak usah bang, kelamaan bang muter2 lagi, aku musti buru-buru"
"yakin neng?"
"yakin bang!" *super duper yakin 100%................

Akupun pulang dengan selamat.

SAMPAI akhirnya suatu hari dalam mingggu yang sama, aku berada di daerah lebak bulus hedak membeli softlense langganan di POINS Square, ketika turun angkot dan hendak melangkah lebih maju menuju POINS Square,tiba-tiba saja ada bunyi klakson seperti suara klakson ditujukan kepadaku, aku kira teman atau saudara yang sedang lewat

namun dugaanku salah. ternyata sebuah angkot putih bertitel D02 dengan didalamnya Bang Sugeng menyapa "nnneenng............"

Subhanallah...

Bang Sugeng disana!
sudah 3x dalam satu minggu aku bertemu dengan angkot yang sama dengan supir yang sama.
dengan tak segan Bang Sugeng menawarkan aku "Ayo Ciputat neng..?"
"Duh bang enggak aku mau belanja ke dalem" sahutku kepada Bang Sugeng

SUNGGUH pengalaman yang tak terlupakan.
ku kira kisah ini berakhir disini, namun ternyata tidak.

Di hari akhir dalam minggu yang sama, aku sedang pergi membuat pin (bros) kepunyaan teman didaerah dekat UIN ciputat. Ketika itu hari sudah malam, sekitar pukul 22.30 wib. Aku hendak pulang ke Benhil. Karena harus ke arah Fatmawati lagi-lagi aku harus naik angkot puith D02.

aku menunggu di pinggir jalan untuk memberhentikan angkot D02 yang lewat.
Samar-samar dari jauh terlihat ada sesosok ankot berwarna putih dan semakin dekat terlihat angka di pojok kanan atas kaca angkot tersebut. Langsung saja aku memberi sinyal ke angkot tersebut untuk naik.

DAN dengan JODOHNYA, angkot tersebut disupiri oleh BANG SUGENG
langsung saja Bang Sugeng menyapa "eehh nnnneengg...."
aku pun menjawab "eehh abanggg....."

Dahsyat.

tak terkira kami pun langsung akrab saat itu juga, bang Sugeng segera cerita keinginannya pindah kerja tidak lagi menjadi supir angkot . ia ingin membanting tulang mengadu nasib ke negeri New Zealand. Bukan impian yang pendek dan merupakan cita-cita yang luhur dan patut di acungi jempol. Usaha bang Sugeng pun tidak main-main ia sudah meng-aply profilenya. Katanya walaupun disana menjadi buruh namun upahnya lumayan. dibayarnya per jam. seperti itu katanya. ia sangat berharap diterima nantinya.

Perjalanan dari Ciputat di warnai dengan tanya jawab antara Bang Sugeng dan aku. Sampai akhirnya sampai juga di Fatmawati. kemudian Bang Sugeng belum selesai curhat denganku. ia pun menawarkan diri untuk mengantar ke BenHil, tak usah pikir panjang aku terus menolaknya. namun karena angkot kosong tiba-tiba saja Bang Sugeng membelokkan stir angkotnya ke arah BlokM.

"lho-lho bang mau kemana?"
"mau ke BlokM neng"
"lho bukannya abang jurusannya ke Pd.Labu?"
"Kan abang mau ngangkot mlm ke blokm trus sekalian antar neng deh"
"..."

Luar biasa.

perjalanan ke blokM beberapa penumpang naik ke dalam angkot Abang Sugeng. BangSugeng terus bercerita mnyambung cerita-cerita yang sudah berlangsung dari sejak aku naik angkot.
hatiku serasa dag-diug derr daiaa. tidak tau kenapa.

hmmff

Akhirnya sampai juga di BlokM depan terminal Pasaraya Grande..
Sesampai di Blok M aku siap-siap hendak turun dari angkot. dan Bang Sugeng bertanya..

"pulang ke Benhil ya?"
"iya bang, paling naek angkot malem k arah sana, kyknya bis udah gak ada ya bang?"

seketika Bang Sugeng teriak..
"Jo... jo.." ke arah angkot diseberang yang sedang ngetem
"kemana Jo..? iki temenku mau ke Benhil, piye?"
lalu dari angkot seberang sana menjawab
"aku neng grogol, ora arah Benhil"

"waduh..." Bang Sugeng bingung
*seharusnya aku yang bingung yaK?? mau naek apa.. tp dengan baeknya Bang Sugeng ikut cemas takut aku tak bisa pulang

"anterin aja udah.. wong benhil neng kene o.. deket.." tiba-tiba teriak supir angkot dari seberang
"ooh gitu toh.. yauda deh tak anterin.."

*........

"lho bang gak usah repot2 ..."
"gak papa neng... sekali-kali abang antar.........."

srrrrrrr....* jantungku sereasa mau copot.

duh gimana nih, masa abang angkot nganter kerumahku? yang bener aja..
aku harus cari cara agar tidak diantar sampai rumah. bukan apa-apa jaman sekarang takut ini-itu bukan??
perjalanan dilanjutkan oleh obrolan-obrolan tentang kehidupan abang Sugeng
tentang keinginannya kerja di New Zealand..

sampai akhirnya sampai di BenHil.
"udah bang sampai sini saja nanti saya kedalam naik ojek" pintaku ketika sudahdi depan pasar benhil
"yaelah neng, tanggung neng.. biar abang antar sampai rumah..."

EING ING ENG...................................................................................

"wah bang bang gak usah bang...."
"gak papa neng santai aja kalo sama abang mah..."

GAWATS

akhirnya sembari abang bertanya-tanya dimanakah rumahku akhirnya setelah beberapa ratus meter dari pasar benhil aku pun menyetopkan angkot bang Sugeng di depan sebuah gang kecil yang tidak dapat dimasuki oleh mobil.

"naah disini bang rumah saya.. agak masuk kedalem"
"oo disana neng, wah mobil gak bisa masuk ni neng.."
"iya bang santai aja bang...* saya turun disini aja jalan dikit nyampe kok"
"o gitu yakin ni neng?, perlu abang antar gak?

*af)*?0hj%:??ng**$^*( j??????????????????**

"oh gak usah bang, oya bang berapa nih bang tarifnya dari ciputat kesini bang, udah kayak taksi aja nih bang"
"wah neng gak usah neng ... gratis klo buat neng"
"akh bang yang bener aja... jauh lo bang dari sana."
"gakpapa neng abang ikhlas buat neng**"

selanjutnya dengan ikhlasnya bang Sugeng membukakan pintu angkotnya
tanpa membayar aku langsung turun dengan bahagia..

taklupa ku mengucapkan terimakasih yg sebesar-besarnya telah mengantarkan ku hingga selamat sampai di tujuan.

Bang Sugeng tak akan kulupakan.
makasih ya Bang Sugeng sehingga aku tak perlu bayar ongkos pulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...